Cara Budidaya Jamur Merang

Budidaya Jamur Merang
(Volvariel
la volvaceae)


Volvariella volvacea atau yang biasa kita kenal dengan jamur merang adalah jamur yang sangat populer di kalangannya. Terutama untuk masyarakat Asia, jamur jenis ini telah lama di budidayakan dan telah lama menjadi salah satu sumber pangan yang sangat kaya akan kandungan protein dan vitamin sama seperti beberapa sumber pangan lainnya seperti : Singkong, Talas dan Gandum. Jamur ini akan berkembang biak dengan cara aseksual maupun sekdual, berspora dan merupakan tumbuhan yang memiliki inti sel walaupun tidak memiliki klorofil. Jamur merang biasanya di budidayakan menggunakan media tanam jerami atau merang, sesuai dengan namanya tersebut.


Pembuatan Kumbung


  • Penentuan Lokasi :
*   Sumber jerami
*   Sumber air
*   Jalan

  • Persyaratan Kumbung :
*  Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
*  Dinding luar menggunakan sterofoam.
*  Kumbung lebih baik ditempat

  •  Perbedaan kumbung :
 Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping.
    Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
*  Kumbung atas datar    : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
Media
  • Jerami
  •  Kapur CaCO3
  • Dedak
  • Limbah kapas
a)   Jerami mengandung :
–  Lignin
–  Selulosa
–  Silicca
b)   Alternatif jerami   :
–  Alang-alang
–  Eceng gondok
–  Batang jagung
–  Kelaras pisang
c)    Alternatif limbah kapas :
–  Hampas sagu
–  Hampas tahu
–  Hampas tempe
–  Hampas kapuk

Pembuatan Kompos
  1. Lapisan atas               : kompos kapas
  2. Lapisan bawah           : kompos jerami

Memasukkan Kompos
  1.  ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
    2.    Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
    3.    Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
    4.    Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.

Pasteurisasi / Steam
  1.  Lantai kumbung dibersihkan.
    2.    Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
    3.    Semua ruang tertutup.
    4.    Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
    5.    Setelah mencapai 70°C (7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
    6.    Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan :  – bila penyeteman tidak matang, maka jendela dibuka agar amoniak keluar.
– bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
Penanaman Bibit
  1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
    2.    Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
    3.    Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
    4.    Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
    5.    Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
    6.    Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.
    7.    Hari I      : penanaman dilakukan sore hari.
    8.    Hari II      : pertumbuhan miselium diperhatikan.
    9.    Hari III     : –  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
    –  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
    –  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
    10. Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
    11. Hari V     : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
    12. Hari VI     : jendela di buka 30 °.
    13. Hari VII    : jendela di buka 45°.
    14. Hari VIII   : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
    15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.
Pemeliharaan Media
  1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam.
  • untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
  1. Temperatur ruangan 34-36°C.
    3.    Temperatur media 34- 38°C.
    4.    Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan
Monilia, tumbuh  antara hari ke V – VIII.
  1. Penggunaan POC NASA dan HORMONIK, dengan cara 3-4 tutup POC NASA
dicampur 1 tutup HORMONIK dilarutkan dalam 10 liter air, kemudian suntikkan 5 cc per bag lok seminggu 2 kali.

Panen
  1. Ciri jamur siap tanam :
– Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
– Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
  1. Cara panen jamur :
– Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
– Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
– Media tidak boleh terangkat.
  1. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
– Pasteurisasi tidak matang
– Dedak tidak matang
  1. Penyebab jamur pecah :
– Suhu terlalu tinggi
– Terlambat waktu panen. 


Konsultasi 085776312393

0 comments: